tanjoubi omedetou .
hha .
nnggak terasa blog gw umurny dh satuh tahunn .
hihi .
truss ,
tdih nih gw bngkarr" brang" smp gw .
truss mata gw tertuju ma bukuu yg smpulny dhh agakk rusak .
pas gw bkah , yAllah" , ituh tuh bkuu novel gw .
based on true story (ada jgah yg ngarang" dikitny sihh !) .
ampuunn , gw lngsung ingatt sahabat" gw pas d spen6 .
gilaa , lama banget kita nda ktmuan .
judulny tuh snior.kuh manis banget !
smpah , gw jadii ingatt masa" konyol gw pas naksir kk klas .
wktuh ituh kta ber4 cman iseng" bikin novel msing" ttg tuh kk klas .
nntih d kmpul pas mauu naekk klas 3 ,
eh malah nggak jdih d kumpul ,hihi .
hhaa .
okeh , gw mule drih bab 1 ny iaa .
bsokk" d lanjutin .
~~~
senior.kuh manis banget !
bab 1
senior.kuh manis banget !
bab 1
KHEREE
"Yang itu... di belakangnya si gendut, liat nggak ?" seru Anni padaku. Tampaknya dia mulai kesal, soalnya dari tadi aku belum juga mendapatkan sosok kakak manis itu.
"Mana sih ? Yang gendut banyak tau !" balasku sengit. Sebetulnya, susah mendapatkan sosok itu di antara beratus-ratus orang yang sedang melakukan aktivitas ritmik setiap hari Sabtu.
"Duh, Kher!! Itu tuh yang pake gelang hijau, baju dalemannya warna item.."
"Ooo.. yang itu ?" gumamku dalam hati tapi aku pun berkata yang sebaliknya, "Yang mana ? Banyak orang yang pake..."
"Udah, ah ! Aku males nunjukin ke kamu !" seru Anni kesal dan berlagak meninggalkan jendela, tempat kami mencari sosok misterius itu.
"Eits.. jangan marah dong ! Becanda kok, udah liat aku orangnya"
"Baguslah , hhee ."
"Kalo gitu aku mau ngasih liat kakak manis itu ke Qepphoo ma Uchie iah !"
Aku pun beranjak dari tempatku, mencari sosok Qepphoo dan Uchie. Suerr , mendingan aku cari mereka daripada kakak manis itu. Soalnya, di kelas kan orangnya lebih dikitt daripada di lapangan.
"Kher, lagi ngapain ?" tanya Anhie dari belakang. Spontan aku terlonjak kaget.
"Hmm, lagi nyari Qepphoo ma Uchie. Liat nggak ?" tanyaku sambil celingak celinguk.
"Ooo... mereka di sana tuh ! Di jendela paling pojok yang ditutupi gorden."
"Pantesan nggak keliatan. Thanks yah, Nhie !"
Aku pun berjalan mendekati mereka yang lagi asyik tunjuk menunjuk. Tampaknya lagi mencari sosok kakak manis itu.
"Woi !! Ngapain kalian di belakang gorden ?" sapaku yang bisa juga disebut mengagetkan. Mereka berbalik bersamaan dan jari telunjuk mereka tepat di depan hidungku.
"Kher, kamu dah tauk gak soal kakak manis itu ?" tanya Uchie seraya menurunkan jari telunjuknya dari depan hidungku. Gerak refleks itu pun diikuti oleh Qepphoo.
"Udah tauk kok !"
"Tuhh kannn ! Kamu sih, Chie ! Udah ditunjukin gak liat-liat juga !" protes Qepphoo.
"Kalo aku gak liat ya nggak liat."
Mulai lagi deh keluar sifat keras kepala mereka. Aku menengahi mereka berdua tapi nggak reda-reda emosi mereka. Tapi dilihat dari raut muka mereka, kayaknya mereka rada-rada menyesal. Keduanya terpaku. Diam. Tunduk. Menyesal. Yahh, penyesalan emang selalu ada di belakang. Mereka kadang-kadang melirik ke arah lain. Gengsi kali yah ?
"Kalian salaman sana ! Baikan lagi gih ! Nanti kalo udah baikan, aku samperin kalian deh ! Aku malas bicara ma orang yang lagi bertengkar," kataku seraya meninggalkan mereka berdua.
Mereka hanya melirik-lirik lagi lalu membuang muka. Pergi ke arah yang berlawanan.
"Mana sih ? Yang gendut banyak tau !" balasku sengit. Sebetulnya, susah mendapatkan sosok itu di antara beratus-ratus orang yang sedang melakukan aktivitas ritmik setiap hari Sabtu.
"Duh, Kher!! Itu tuh yang pake gelang hijau, baju dalemannya warna item.."
"Ooo.. yang itu ?" gumamku dalam hati tapi aku pun berkata yang sebaliknya, "Yang mana ? Banyak orang yang pake..."
"Udah, ah ! Aku males nunjukin ke kamu !" seru Anni kesal dan berlagak meninggalkan jendela, tempat kami mencari sosok misterius itu.
"Eits.. jangan marah dong ! Becanda kok, udah liat aku orangnya"
"Baguslah , hhee ."
"Kalo gitu aku mau ngasih liat kakak manis itu ke Qepphoo ma Uchie iah !"
Aku pun beranjak dari tempatku, mencari sosok Qepphoo dan Uchie. Suerr , mendingan aku cari mereka daripada kakak manis itu. Soalnya, di kelas kan orangnya lebih dikitt daripada di lapangan.
"Kher, lagi ngapain ?" tanya Anhie dari belakang. Spontan aku terlonjak kaget.
"Hmm, lagi nyari Qepphoo ma Uchie. Liat nggak ?" tanyaku sambil celingak celinguk.
"Ooo... mereka di sana tuh ! Di jendela paling pojok yang ditutupi gorden."
"Pantesan nggak keliatan. Thanks yah, Nhie !"
Aku pun berjalan mendekati mereka yang lagi asyik tunjuk menunjuk. Tampaknya lagi mencari sosok kakak manis itu.
"Woi !! Ngapain kalian di belakang gorden ?" sapaku yang bisa juga disebut mengagetkan. Mereka berbalik bersamaan dan jari telunjuk mereka tepat di depan hidungku.
"Kher, kamu dah tauk gak soal kakak manis itu ?" tanya Uchie seraya menurunkan jari telunjuknya dari depan hidungku. Gerak refleks itu pun diikuti oleh Qepphoo.
"Udah tauk kok !"
"Tuhh kannn ! Kamu sih, Chie ! Udah ditunjukin gak liat-liat juga !" protes Qepphoo.
"Kalo aku gak liat ya nggak liat."
Mulai lagi deh keluar sifat keras kepala mereka. Aku menengahi mereka berdua tapi nggak reda-reda emosi mereka. Tapi dilihat dari raut muka mereka, kayaknya mereka rada-rada menyesal. Keduanya terpaku. Diam. Tunduk. Menyesal. Yahh, penyesalan emang selalu ada di belakang. Mereka kadang-kadang melirik ke arah lain. Gengsi kali yah ?
"Kalian salaman sana ! Baikan lagi gih ! Nanti kalo udah baikan, aku samperin kalian deh ! Aku malas bicara ma orang yang lagi bertengkar," kataku seraya meninggalkan mereka berdua.
Mereka hanya melirik-lirik lagi lalu membuang muka. Pergi ke arah yang berlawanan.
~lovvd ^.^v~
"Napa tuh muka ? Jelek amir, pasti abis marah yah ?" goda Anni kepadaku. Dugaannya tepat sasaran.
"Kalo udah tauk nggak usah nanya !"jawabku sewot. Emang kalo aku marah tuh semua orang pasti kena semprot.
"Emang napa sih ?" tanya Anni baik-baik, dia udah tauk sifat aku kalo marah.
Aku sebenarnya gak niat untuk ceritain kejadian tadi. Tapi, tampang Anni memohon-mohon, aku pun menceritakan kejadiannya dari awal sampe akhir.
"Nyebelin banget, kan ?" tanyaku meminta dukungan.
"Iya sih.. Trus rencana kamu apa ?"
"Gini.. kita cuekin aja mereka sampe baikan lagi !"
"Ok deh, gimana dengan kakak manis ?"
"Yaa.. nggak tauk lah. Gimana sih ?"
"Kalo gitu ke koridor yukk ! Curi-curi pandang, kan kelasnya tepat di bawah kelas kita !"
"Masa sih ? Kelas berapa emangnya ?"
"IX-i"
"Ya udah.. Yukk !"
"Kalo udah tauk nggak usah nanya !"jawabku sewot. Emang kalo aku marah tuh semua orang pasti kena semprot.
"Emang napa sih ?" tanya Anni baik-baik, dia udah tauk sifat aku kalo marah.
Aku sebenarnya gak niat untuk ceritain kejadian tadi. Tapi, tampang Anni memohon-mohon, aku pun menceritakan kejadiannya dari awal sampe akhir.
"Nyebelin banget, kan ?" tanyaku meminta dukungan.
"Iya sih.. Trus rencana kamu apa ?"
"Gini.. kita cuekin aja mereka sampe baikan lagi !"
"Ok deh, gimana dengan kakak manis ?"
"Yaa.. nggak tauk lah. Gimana sih ?"
"Kalo gitu ke koridor yukk ! Curi-curi pandang, kan kelasnya tepat di bawah kelas kita !"
"Masa sih ? Kelas berapa emangnya ?"
"IX-i"
"Ya udah.. Yukk !"
~lovvd ^.^v~
Di luar kelas, banyak cowokna bilingualerz nongkrong dan itu menghalangi jalan aku dan Anni. Dengan sangat terpaksa, aku pun menegur mereka. Aku sih gak suka menegur gitu, apalagi kalo ditegur.
"Cowok-cowok, bisa numpang lewat nggak ?" tanyaku pada semua nakk b'boyz yang ada di situ.
"Lewat aja sono !!" jawab Fahim yang paling pojok.
"Gimana caranya mau lewat coba ?" elak Anni.
"Diam kamu, Anna. Dasar kuntilanak merah !!" Raihan membalas lebih kejam. Bagaimana nnggak ? Musuh bebuyutan gituu .
"Eh, konyol, ngaca dong ! Udah gendut, item, botak, idup lagee !"
"Daripada kamu udah jelek, konyol, pokoknya orang terkonyol yang pernah ada."
"Udahh..biarin aja mereka lewat !" Epe' alias Erwin menengahi pertengkaran mereka.
"Tapi kalian mau ke mana sih ?" tanya Fadel.
"Adaa deh !" jawab aku kompak ma Anni.
"Cowok-cowok, bisa numpang lewat nggak ?" tanyaku pada semua nakk b'boyz yang ada di situ.
"Lewat aja sono !!" jawab Fahim yang paling pojok.
"Gimana caranya mau lewat coba ?" elak Anni.
"Diam kamu, Anna. Dasar kuntilanak merah !!" Raihan membalas lebih kejam. Bagaimana nnggak ? Musuh bebuyutan gituu .
"Eh, konyol, ngaca dong ! Udah gendut, item, botak, idup lagee !"
"Daripada kamu udah jelek, konyol, pokoknya orang terkonyol yang pernah ada."
"Udahh..biarin aja mereka lewat !" Epe' alias Erwin menengahi pertengkaran mereka.
"Tapi kalian mau ke mana sih ?" tanya Fadel.
"Adaa deh !" jawab aku kompak ma Anni.
to be continued..
tunggu kelanjutannya yah !
tunggu kelanjutannya yah !
0 komentar:
Posting Komentar